Rabu, 10 Oktober 2012

Pengenalan java Part2



Kita lanjutkan Pembahasan Dari Halaman Sebelumnya...


Pengenalan Pemrograman 1 6
dengan baik untuk mendapatkan detail persyaratan input dan output.
Sebuah pendefinisan yang jelas adalah sebagian dari penyelesaian masalah.

Pemrograman komputer mempersyaratkan untuk mendefiniskan program terlebih
dahulu sebelum membuat suatu penyelesaian masalah.
Mari kita definisikan sebuah contoh permasalahan :
”Buatlah sebuah program yang akan menampilkan berapa kali sebuah nama
tampil pada sebuah daftar”
1.5.2 Analisa Permasalahan
Setelah sebuah permasalahan terdefinisi secara memadai, langkah paling ringkas dan
efisien dalam penyelesaian harus dirumuskan.
Umumnya, langkah berikutnya meliputi memecahkan masalah tersebut menjadi
beberapa bagian kecil dan ringkas.
Contoh masalah :
Menampilkan jumlah kemunculan sebuah nama pada daftar
Input Terhadap Program :
Daftar Nama, Nama yang akan dicari
Output Dari Program :
Jumlah kemunculan nama yang dicari
1.5.3 Desain Algoritma dan Representasi
Setelah kita mengetahui dengan baik dan jelas mengenai permasalahan yang ingin
diselesaikan, langkah selanjutnya yaitu membuat rumusan algoritma untuk
menyelesaikan permasalahan. Dalam pemrograman komputer penyelesaian masalah
didefinisikan dalam langkah demi langkah.
Algoritma adalah urutan langkah – langkah logis penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis dan logis. Logis merupakan kunci dari sebuah algoritma. Langkahlangkah
dalam algoritma harus logis dan bernilai benar atau salah.
Algoritma dapat diekpresikan dalam bahasa manusia, menggunakan presentasi grafik
melalui sebuah FlowChart (diagram alir) ataupun melalui PseudoCode yang
menjembatani antara bahasa manusia dengan bahasa pemrograman.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada bagian sebelumnya, bagaimanakah kita
dapat memberikan solusi penyelesaian secara umum dalam sebuah alur yang dapat
dengan mudah dimengerti?
Mengekspresikan cara penyelesaian melalui bahasa manusia :
J.E.N.I.
Pengenalan Pemrograman 1 7
1. Tentukan daftar nama
2. Tentukan nama yang akan dicari, anggaplah ini merupakan sebuah kata kunci
3. Bandingkan kata kunci terhadap setiap nama yang terdapat pada daftar
4. Jika kata kunci tersebut sama dengan nama yang terdapat pada daftar,
tambahkan nilai 1 pada hasil perhitungan
5. Jika seluruh nama telah dibandingkan, tampilkan hasil perhitungan (output)
Mengekspresikan cara penyelesaian melalui FlowChart :
Gambar 2: Contoh Flowchart
Mengekspresikan solusi melalui Pseudocode :
listNama = Daftar Nama
keyNama = Nama yang dicari
hitung = 0
Untuk setiap nama pada Daftar Nama lakukan :
Jika nama == keyNama
Hitung = Hitung + 1
Tampilkan Hitung
1.5.3.1 Simbol Flowchart dan Artinya

Pengenalan Pemrograman 1 8
Flowchart adalah representasi grafis dari langkah – langkah yang harus diikuti dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana
masing – masing simbol merepresentasikan kegiatan tertentu. Flowchart diawali dengan
penerimaan input dan diakhiri dengan penampilan output.
Sebuah flowchart pada umumnya tidak menampilkan instruksi bahasa pemrograman,
namun menetapkan konsep solusi dalam bahasa manusia ataupun notasi matematis.
Berikut ini akan dibahas tentang simbol–simbol yang digunakan dalam menyusun
flowchart, kegiatan yang diwakili serta aturan yang diterapkan dalam penggunaan
simbol tersebut :
Simbol Nama Pengertian
Simbol Proses
Simbol ini digunakan untuk melambangkan
kegiatan pemprosesan input. Dalam simbol ini, kita
dapat menuliskan operasi-operasi yang dikenakan
pada input, maupun operasi lainnya. Sama seperti
aturan pada simbol input, penulisan dapat
dilakukan secara satu per satu maupun secara
keseluruhan.
Simbol Input –
Output (IO)
Merepresentasikan fungsi I/O yang membuat
sebuah data dapat diproses (input) atau
ditampilkan (output) setelah mengalami eksekusi
informasi.
Simbol Garis Alir
Simbol ini digunakan untuk menghubungkan setiap
langkah dalam flowchart dan menunjukkan kemana
arah aliran diagram. Anak panah ini harus
mempunyai arah dari kiri ke kanan atau dari atas
ke bawah. Anak panah ini juga dapat diberi label,
khususnya jika keluar dari symbol percabangan.
Simbol Anotasi
Merepresentasikan informasi deskriptif tambahan,
komentar atau catatan penjelasan. Dalam simbol
ini, kita dapat menuliskan komentar apapun dan
sebanyak apapun, hal ini berguna untuk
memperjelas langkah-langkah dalam flowchart.
Garis vertical dan garis putus–putus dapat
ditempatkan pada sisi kanan maupun kiri.
Simbol
Percabangan
Simbol ini digunakan untuk melambangkan
percabangan, yaitu pemeriksaan terhadap suatu
kondisi. Dalam simbol ini, kita menuliskan keadaan
yang harus dipenuhi. Hasil dari pemeriksaan dalam
simbol ini adalah YES atau NO. Jika pemeriksaan
menghasilkan keadaan benar, maka jalur yang
J.E.N.I.
Pengenalan Pemrograman 1 9
Simbol Nama Pengertian
harus dipilih adalah jalur yang berlabel Yes,
sedangkan jika pemeriksaan menghasilkan
keadaan salah, maka jalur yang harus dipilih
adalah jalur yang berlabel No.
Simbol Terminator
Terminator berfungsi untuk menandai awal dan
akhir dari suatu flowchart. Simbol ini biasanya
diberi label START untuk menandai awal dari
flowchart, dan label STOP untuk menandai akhir
dari flowchart. Jadi dalam sebuah flowchart pasti
terdapat sepasang terminator yaitu terminator
start dan stop.
Simbol Konektor
Simbol konektor digunakan pada waktu
menghubungkan suatu langkah dengan langkah
lain dalam sebuah flowchart dengan keadaan on
page atau off page. Konektor on page digunakan
untuk menghubungkan suatu langkah dengan
langkah lain dari flowchart dalam satu halaman,
sedangkan konektor off page digunakan untuk
menghubungkan suatu langkah dengan langkah
lain dari flowchart dalam halaman yang berbeda.
Konektor ini biasanya dipakai saat media yang kita
gunakan untuk menggambar flowchart tidak cukup
luas untuk memuat gambar secara utuh, jadi perlu
dipisah-pisahkan. Dalam sepasang konektor
biasanya diberi label tertentu yang sama agar lebih
mudah diketahui pasangannya.
Simbol Prosedur
Simbol ini berperan sebagai blok pembangun dari
suatu program. Prosedur memiliki suatu flowchart
yang berdiri sendiri diluar flowchart utama. Jadi
dalam simbol ini, kita cukup menuliskan nama
prosedurnya saja, jadi sama seperti jika kita
melakukan pemanggilan suatu prosedur pada
program utama (main program). Sama dengan
aturan pada simbol percabangan, penulisan nama
prosedur dilakukan secara satu per satu.
Tabel 2: Simbol dari Flowchart
1.5.4 Pengkodean, Uji Coba dan Pembuatan Dokumentasi
Setelah membentuk algoritma, maka proses penulisan program dapat dimulai.
Menggunakan algoritma sebagai pedoman, maka kode program dapat ditulis sesuai
bahasa pemrograman yang dipilih.
J.E.N.I.
Pengenalan Pemrograman 1 10
Setelah menyelesaikan seluruh kode program, langkah selanjutnya yaitu menguji
program tersebut apakah telah berfungsi sesuai tujuannya untuk memberikan suatu
solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Bilamana terjadi kesalahan – kesalahan
logika atas program, disebut juga sebagai bugs, maka kita perlu untuk mengkaji ulang
rumusan/algoritma yang telah dibuat, kemudian memperbaiki implementasi kode
program yang mungkin keliru. Proses ini disebut dengan debugging.
Terdapat dua tipe kesalahan (errors) yang akan dihadapi seorang programmer. Yang
pertama adalah compile-time error, dan yang kedua adalah runtime error.
Compile-time errors muncul jika terdapat kesalahan penulisan kode program. Compiler
akan mendeteksi kesalahan yang terjadi sehingga kode tersebut tidak akan bisa
dikompilasi.
Terlupakannya penulisan semi-colon (;) pada akhir sebuah pernyataan program atau
kesalahan ejaan pada beberapa perintah dapat disebut juga sebagai compile–time error.
Compiler tidaklah sempurna sehingga tidak dapat mengidentifikasi seluruh kemungkinan
kesalahan pada waktu kompilasi. Umumnya kesalahan yang terjadi adalah kesalahan
logika seperti perulangan tanpa akhir. Tipe kesalahan ini disebut dengan runtime error.
Sebagai contoh, penulisan kode pada program terlihat tanpa kesalahan, namun pada
saat anda menelusuri struktur logika kode tersebut, bagian yang sama pada kode
tereksekusi berulang–ulang tanpa akhir. Pada kasus tersebut compiler tidak cukup
cerdas untuk menangkap kesalahan tipe ini pada saat proses kompilasi. Sehingga saat
program dijalankan, aplikasi atau bahkan keseluruhan komputer mengalami hang karena
mengalami proses perulangan yang tidak berakhir. Contoh lain dari run-time error
adalah perhitungan atas nilai yang salah, kesalahan penetapan kondisi dan lain
sebagainya.
Untuk memudahkan dalam memeriksa suatu kesalahan suatu program ataupun
memahami jalannya program, kita juga perlu membuat suatu dokumentasi dari program
yang dibuat. Dokumentasi tersebut berisi informasi mulai dari tujuan dan fungsi
program, algoritma, serta cara penggunaannya.
1.6 Sistem Numerik dan Konversi
Bilangan dapat disajikan dalam beberapa cara. Cara penyajiannya tergantung pada Basis
(BASE) bilangan tersebut. Terdapat 4 cara utama dalam penyajian bilangan.
J.E.N.I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar